Pengamat pendidikan di Kota Solo menilai rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) tetap dibutuhkan, namun demikian harus melakukan seleksi pengajuan sekolah tersebut.
Sebelumnya Walikota Solo merencanakan kebijakan di bidang pendidikan di antaranya penghapusan RSBI, pembebasan dana investasi dan operasional yang akan termuat dalam Raperda Pendidikan dan penghapusan LKS.
Menurut pengamat pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Budi Murtiyarsa, penghapusan RSBI di Kota Solo bukan merupakan solusi bagi perkembangan pendidikan karena beberapa sekolah dinilai telah mampu menerapkan hal tersebut.
Namun demikian tidak sedikit di antaranya yang memaksakan penyelenggaraan sistem RSBI seperti penyediaan tenaga pendidik yang mampu menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris.
Dia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik pihak sekolah yang dinilai telah mampu dapat melakukan sharing dengan sekolah selevel, sehingga siswa mendapatkan materi pelajaran yang berimbang.
Hal senada diungkapkan, pengamat pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr Furqon Hidayatullah MPd. Dia mengatakan selain memberikan kurikulum setara internasional sekolah tersebut harus memberikan pelajaran budaya nasional.
Sumber : www.solopos.com
0 komentar:
Posting Komentar